Usai Santap Nasi Kebuli, PP Muhammadiyah-PBNU Sepakati 4 Hal Ini

Kamis, 01 November 2018 - 00:37 WIB
Usai Santap Nasi Kebuli, PP Muhammadiyah-PBNU Sepakati 4 Hal Ini
Usai Santap Nasi Kebuli, PP Muhammadiyah-PBNU Sepakati 4 Hal Ini
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Rabu (31/10/2018) malam. Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan pengurus PP Muhammadiyah ke gedung PBNU, Jumat (24/3/2010) lalu.

Rombongan PBNU berjumlah sekitar 10 orang yang dipimpin Ketua Umum Said Aqil Siradj. Rombongan PBNU diterima langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Dalam kunjungan itu, rombongan PBNU dijamu makan nasi kebuli. "Nasi Arab," kata Said Aqil Siradj. "Nasi Arab yang dinusantarakan," jawab Haedar Nashir bergurau.

Usai Santap Nasi Kebuli, PP Muhammadiyah-PBNU Sepakati 4 Hal Ini


Pertemuan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu menyepakati sejumlah poin penting. Berikut pernyataan bersama PP Muhammadiyah dan PBNU:

Menyadari pentingnya kedaulatan dan kemajuan bangsa dan negara, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan:
1. Berkomitmen kuat menegakkan keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan atas Pancasila sebagai bentuk dan sistem kenegaraan yang Islami. Bersamaan dengan itu menguatkan dan memperluas kebersamaan dengan seluruh komponen bangsa dalam meneguhkan integrasi nasional dalam suasana yang damai, persaudaraan, dan saling berbagi untuk persatuan dan kemajuan bangsa.

2. Mendukung sistem demokrasi dan proses demokratisasi sebagai mekanisme politik kenegaraan dan seleksi kepemimpinan nasional yang dilaksanakan dengan profesional, konstitusional, adil, jujur, dan berkeadaban. Semua pihak agar mendukung proses demokrasi yang substantlf serta bebas dari politik yang koruptif dan transaksional demi tegaknya kehidupan politik yang dijiwai nilai-nilai Agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur Indonesia.

3. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang konstruktif untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membangun masyarakat yang makmur baik material maupun spiritual, serta peran politik kebangsaan melalui program pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan bidang-bidang strategis lainnya. Komunikasi dan kerja sama tersebut sebagai perwujudan ukhuwah keumatan dan kebangsaan yang produktif untuk kemajuan Indonesia.

4. Pada tahun politik ini semua pihak agar mengedepankan kearifan, kedamaian, toleransi, dan kebersamaan di tengah perbedaan pilihan politik. Kontestasi politik diharapkan berlangsung damai, cerdas, dewasa, serta menjunjung tinggi keadaban serta kepentingan bangsa dan negara. Hindari sikap saling bermusuhan dan saling menjatuhkan yang dapat merugikan kehidupan bersama. Kami percaya rakyat dan para elite Indonesia makin cerdas, santun, dan dewasa dalam berpolitik.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4576 seconds (0.1#10.140)